Enrekang - Masyarakat Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan kabar seorang
remaja yang tiba-tiba mengandung dan dalam tempo dua jam langsung melahirkan.
Tidak hanya itu, bayi ajaib yang dilahirkan remaja berusia 19 tahun itu
dikabarkan langsung dapat mengucapkan salam.
Bayi Ajaib |
Kabar bayi ajaib ini tersiar dari mulut ke mulut
sejak Kamis, 29 Juni 2017. Akibatnya kediaman remaja bernama Utjie Ramadani di
Dusun Penja, Desa Karueng, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu ramai
dikunjungi warga.
"Iya memang lagi heboh
informasi seperti itu, sudah tiga hari ini," kata Abdul Khalik, salah
seorang warga yang ikut berkunjung ke rumah remaja tersebut.
Khalik menjelaskan, dari cerita yang
diterimanya kejadian tersebut bermula sesaat setelah Utjie Ramadani melakukan
salat tahajud pada Kamis, 29 Juni 2017. Perutnya
tiba-tiba membesar layaknya orang mengandung padalah sebelumnya ia tidak pernah mengandung.
tiba-tiba membesar layaknya orang mengandung padalah sebelumnya ia tidak pernah mengandung.
"Jadi katanya setelah dia salat
tahajud, kira-kira jam 04.00 subuh perutnya tiba-tiba membesar kayak orang
hamil, kedua orang tuanya langsung panik melihat anaknya,"
kata Khalik, Sabtu 1 Juli 2017.
kata Khalik, Sabtu 1 Juli 2017.
Hanya berselang dua jam setelah
perut Utjie Ramadani membesar, ia pun melahirkan dibantu oleh kedua orang
tuanya dan neneknya. Proses persalinan berjalan normal bak
orang yang hamil 9 bulan.
orang yang hamil 9 bulan.
"Dua jam kemudian, kira-kira
jam 06.00 pagi ia langsung melahirkan dibantu sama bapak dan ibunya serta
neneknya," jelas Khalik.
Cerita tentang keajaibannya tidak
hanya berhenti sampai di situ. Saat dilahirkan, lanjut Khalik, bayi tersebut
langsung dapat mengucapkan salam dengan fasih dan bersuara seperti orang
dewasa.
"Ajaibnya lagi, bayi itu
langsung bisa bilang 'Assalamualaikum' tiga kali, terus katanya suaranya
seperti orang dewasa," terangnya.
Setelah cerita tentang keajaiban
bayi itu tersebar, warga pun berbondong-bondong datang untuk melihat
kebenarannya.
"Sejak dilahirkan tiga hari
yang lalu sampai sekarang ratusan warga datang untuk melihat bayi itu, baik
dari kabupaten Enrekang maupun luar kabupaten," kata Khalik.
Namun, pihak keluarga saat ini tidak
membiarkan siapapun masuk ke rumah mereka. Alasannya karena dapat mengganggu
kesehatan bayi yang dilahirkan oleh Utjie Ramadani.
"Kita akhirnya tidak dibiarkan
masuk, jangankan untuk mengambil gambar, untuk sekedar melihat pun kita
dilarang," kata Khalik.
sumber : http://regional.liputan6.com