Situs Karangkamulyan ( Ciung Wanara ) Ciamis Jawa Barat

Situs Karangkamulyan adalah sebuah situs purbakala bersejarah dan situs arkeologi yang terletak di Desa Karangkamulyan, Cijeungjing, CiamisJawa BaratIndonesia. Situs ini merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu-Buddha.

Area Situs Karangkamulyan 
Wisata Budaya Ciung Wanara Ciamis ialah merupakan situs dari jaman Hindu-Buddha yang terletak di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing Kurang lebih 15 menit dari Kota Banjar dan 25 menit dari Kota Ciamis.

Komplek situs ini berupa hutan dengan luas 25,5 hektar, sesuai berada di tepi jalan raya yang menghubungkan Ciamis - Banjar. Batas situs disebelah utara yaitu jalan raya, sebelah timur Sungai Cimuntur, sebelah selatan Sungai Citanduy & sebelah barat rest area.

Baca : 
Pasir Kirisik Guranteng Destinasi wisata baru di Tasikmalaya.
Puncak Bangku Malingping Destinasi Wisata Baru di Ciamis Utara
Pepedan Hills di Resmikan Bupati Pangandaran



Keunikan Situs Karangkamulyan 
Objek Wisata Budaya Ciung Wanara Ciamis yakni objek wisata sejarah yang telah tertata sangat rapi. Gerbang masuk terdapat di sebelah barat. Pada bagian ini tersedia lahan parkir yang lumayan luas juga dilengkapi kuliner seperti warung makanan yang berjajar rapi disebelah timur halaman parkir. disebelah selatan halaman parkir tetap terdapat halaman luas yang pada bagian barat berdiri sarana tempat ibadah yang lumayan megah. 

Untuk memasuki komplek Karangkamulyan dapat lewat pintu masuk yang terdapat di bagian timur halaman belakang ruang parkir. Dengan melintasi jalan tanah yang terpelihara bersih dengan sekian banyak situs yang sudah nyaman dijangkau. Sejuknya udara serta keheningan yang mistis dapat menyongsong visitor ketika memasuki situs. Terdapat sekian banyak objek yang mampu ditemukan di situs ini, yakni :

Batu Pangcalikan 

Batu Pangcalikan


Wisata Budaya Ciung Wanara ini yang pertama kali dijumpai dari pintu masuk situs ke arah timur. situs ini berupa lahan yang sudah dikasih pagar besi, terdiri tiga halaman. Masing-masing dibatasi susunan batu dengan ketinggiannya 1 m lebar 0,35 m.

Halaman pertama terletak disebelah selatan. Halaman ke-2 terdapat disebelah utara halaman pertama. Setelah Itu halaman ke3 terdapat di sebelah utara halaman ke-2. Terhadap halaman ke3 ini terdapat bangunan cungkup tidak dengan dinding tapi diselubungi vitrage putih. 

Peninggalan yang ada berupa batu putih tufaan berukuran 92 x 92 centimeter bersama tinggi total 48 senti meter. Batu ini oleh penduduk dinamakan pangcalikan. Di sebelah selatan batu ini berjajar tiga buah batu datar dari bahan andesitik. Di sebelah barat daya batu pangcalikan terdapat sekumpulan batu satu diantaranya berbentuk bulat panjang.

Leuwi Sipatahunan, Sanghyang Bedil & Panyabungan Hayam 

Sanghyang Bedil & Panyabungan Hayam

Objek Wisata Budaya Ciung Wanara dan seterusnya lewat jalan tanah ke arah timur akan menemukan simpang empat. Ke arah utara dapat mengambil kita menuju Leuwi Sipatahunan, sedang ke arah selatan menuju SItus Sanghyang Bedil & Panyabungan Hayam. 

Leuwi Sipatahunan yakni salah satu sektor tepian Citanduy yang landai. Di sini tak terdapat objek arkeologi. Konon di sinilah Aki Balangantrang menemukan bayi Ciungwanara pada saat pertama kali. 

Situs Sanghyang Bedil berupa bangunan susunan batu berbentuk sudut empat. Pada bagian selatan terdapat celah tembok yang merupakan jalan masuk. Di tengah lahan terdapat 2 batu panjang dalam kondisi patah. Sebuah batu dalam posisi tegak & yang satunya lagi roboh. Batu yang roboh ini dinamakan Sanghyang Bedil lantaran wujudnya serupa senapan (bedil). Konon, ruangan ini dulunya yakni tempat simpanan senjata. 

Di sebelah selatan situs Sanghyang Bedil terdapat lahan yang dinamakan Panyabungan Hayam. Halaman ini berbentuk melingkar yang di tengahnya terdapat pohon bungur. Pada sudut utara terdapat tatanan batu. Ruang ini, sama seperti namanya, yakni ruangan berlangsungnya penyabungan ayam antara Ciungwanara & Raja, sebelum hasilnya dilakukan kudeta.


Lambang Peribadatan 

Lambang Peribadatan

Kalau menyusuri jalan tanah ke arah utara selanjutnya berbelok ke timur bakal dijumpai batu Lambang Peribadatan. Batu ini berada kepada halaman yang dibatasi susunan batu berbentuk bujur sangkar. Jalan masuknya berada di sudut timur. 

Di tengah halaman terdapat batu berdiri berbentuk sisi empat panjang, dikelilingi susunan batu bulat. Batu berdiri tersebut dahulu (thn 1960-an) ditemukan disebelah utara area kini terhadap jarak kira kira 10 m. Dengan beraneka pertimbangan selanjutnya didirikan di area saat ini & dibuatkan pagar dari susunan batu layaknya objek yg lain.


Cikahuripan 

Cikahuripan

Wisata Budaya Ciung Wanara, untuk menyusuri jalan tanah ke arah timur hingga di Cikahuripan. Cikahuripan adalah jumpa dua sungai mungil yang bernama Citeguh & Cirahayu. Keadaan Cikahuripan yang ada waktu ini yakni ruang mandi untuk kebutuhan tertentu. Bangunan yang ada ialah bangunan baru dengan di lengkapi bermacam sarana contohnya ruangan sholat.

Batu Panyandaan & Makam Sri Bhagawat Pohaci 

Batu Panyandaan


Ke arah timur dari Cikahuripan terdapat susunan batu berbentuk persegi yang menyerupai tembok batu. Terhadap segi timur terdapat celah sebagai jalan masuk. ditengah struktur batu keliling terdapat batu berdiri & batu datar berbentuk segitiga yang dikelilingi susunan batu mungil. SItus yang ini dinamakan Panyandaan. 

Di depan situs Panyandaan terdapat tiga buah batu berdiri yang salah satunya dalam posisi cenderung. disekitar batu berdiri ini terdapat sebaran batu-batu bulat. Objek ini diakui juga sebagai makam Sri Bhagawat Pohaci.

Pamangkonan 

Batu Pamangkonan atau Sanghyang Indit-inditan

Wisata Budaya Ciung Wanara Ciamis, situs Pamangkonan terletak jauh di sebelah selatan situs Panyandaan atau di sebelah timur situs Pangcalikan. Objek berupa susunan batu berbentuk persegi. Kepada segi timur terdapat celah sbg jalan masuk. 

Di tengah objek terdapat susunan batu-batu bulat mengelilingi salah satu batu. Batu ini serta dinamakan Sanghyang Indit-inditan, dulu ditemukan di Sungai Citanduy. 

Makam Adipati Panaekan 

Makam Adipati Panaekan 

Dari Pamangkonan ke arah tenggara terdapat makam Adipati Panaekan. Objek yg ada berupa tatanan batu bersusun melingkar. Di tengah susunan batu tersebut terdapat makam. Adipati Panaekan yakni tokoh yg menurunkan bupati mula-mula Ciamis. Menyangkut kisah Adipati Panaekan baca : Kisah Tragis Adipati Panaekan. 

 Gong Perdamaian

Gong Perdamaian

Di situs ini pula dibangun Gong Perdamaian Dunia yang merupakan lambang persaudaraan perdamaian & gong ini adalah gong perdamaian paling besar didunia.


Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon